Perbedaan gender: 5 latihan untuk menghilangkannya

Apakah Anda orang tua, guru, saudara laki-laki, paman, pendidik: tidak masalah. Untuk mengurangi ketidaksetaraan gender dan mencapai kesetaraan bagi anak perempuan dan laki-laki, olahraga diperlukan.
Berikut adalah 5 latihan yang harus dilakukan setiap hari untuk belajar dan mengajar orang lain tentang kesetaraan.

Klik di sini untuk mengetahui semua inisiatif UNICEF Italia

Lihat juga

5 hal yang tidak Anda ketahui tentang saudara perempuan Ferragni

5 pekerjaan yang Anda pikir maskulin, di mana wanita sangat sukses!

5 film yang menunjukkan kepada kita seperti apa persahabatan sejati antara wanita

1. Waspadalah terhadap bahasa

Menggunakan bahasa yang menghormati perbedaan gender sangat penting. Kata ganti yang tepat dan menghormati identitas gender tetangga.

2. Model peran: pilihlah mereka secara setara

Kartun, dongeng, seniman. Pilih protagonis dan artis yang Anda usulkan kepada anak-anak secara adil. Mereka akan belajar lebih cepat bahwa baik pria maupun wanita bisa menjadi pahlawan, bintang rock, protagonis.

3. Tidak ada warna dan tidak ada aturan dalam game

Merah muda untuk anak perempuan dan biru untuk anak laki-laki! Cukup dengan aturan ini! Semua warna cantik dan semua mainan dibuat untuk dimainkan. Jika anak lebih suka boneka daripada mobil mainan, tidak ada yang salah dengan itu. Ini soal selera main-main dan bukan soal seksualitas atau identitas gender. Biarkan anak-anak memakai dan bermain dengan apa yang mereka sukai.

4. Bagilah pekerjaan rumah secara merata

Mempraktikkan kesetaraan juga berarti memberikan contoh yang baik dalam kehidupan sehari-hari dengan membagi tugas pekerjaan rumah tangga dan perawatan. Banyak gadis tumbuh dalam keluarga di mana wanita membersihkan rumah meskipun mereka bekerja sepanjang hari seperti pria. Kami mendidik anak laki-laki untuk berkolaborasi di rumah. Dia akan menghargainya di masa depan!

5. Semua orang bisa bermimpi

Menjamin setiap gadis kecil (dan setiap anak laki-laki!) Kemungkinan menjadi apa yang dia inginkan, meninggalkan mereka kemungkinan hanya setara dengan diri mereka sendiri! Jika dia ingin bermain sepak bola dan tidak menjadi penari, dia harus bebas melakukannya. Dan hal yang sama berlaku untuk anak laki-laki. Seringkali, dalam konteks keluarga ada kecenderungan untuk menilai pilihan anak-anak. Hentikan perilaku ini dan biarkan anak-anak bebas menjadi apa pun yang mereka inginkan.

Tag:  Bintang Pasangan Tua Cinta-E-Psychology